narasipacitan.com_Menjadi tradisi rutin kala tiba peringatan hari jadi Kabupaten Pacitan, pemerintah daerah menziarahi makam cikal bakal Kabupaten Pacitan. Salah satunya makam Raden Tumenggung Notopuro, yang berada di desa Kembang Kecamatan Pacitan. Di ulang tahun ke-280 Pacitan, ziarah juga digelar dengan memboyong para pejabat daerah.
Ketua DPRD Pacitan, Arif Setia Budi yang memimpin jalanya ziarah, menyematkan pesan penting bagi para pemimpin di generasi modern. Pejabat, dan para pencetus kebijakan publik perlu meneladani sikap juang pemimpin terdahulu. Memerintah dengan arif dan bijaksana, lantas melihat permasalahan yang dihadapi masyarakat sebagai tantangan yang harus diselesaikan tanpa perlu menonjolkan egoistis individu.
” Mestinya kebiasaan saling menyalahkan, caci maki dalam memimpin, sudah tidak boleh sebenarnya”, katanya.
Selain menghormati jasa para pendiri Pacitan, priyayi (istilah pejabat dalam bahasa jawa, red) modern juga harus menceritakan jasa-jasa nenek moyang kepada generasi penerus. Upaya itu penting, agar keteladanan pemimpin yang arif dan bijaksana tak hilang terkikis zaman. Pihaknya mendukung, terus dilestarikanya peninggalan pemimpin terdahulu baik berupa pusaka, petilasan maupun pusara para leluhur.
” Alhamdulillah, kami melihat bapak bupati juga konsen merawat Makam para pendiri Pacitan, ” tambahnya.
Tak banyak literatur yang mengisahkan sosok Tumenggung Notopuro. Namun sosoknya begitu dikenal masyarakat Kabupaten Pacitan. Beliau adalah Bupati pertama Kadipaten Pacitan. Sesosok tokoh penting dalam sejarah Kabupaten Pacitan yang diyakini menjadi penguasa lokal yang memerintah Pacitan pada abad ke-18. Tumenggung Notopuro dikenal sebagai seorang pemimpin yang bijaksana, berperan penting dalam mengembangkan infrastruktur, ekonomi, dan sosial di Pacitan.(agung)
