narasipacitan.com_Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono memuji kekompakan para peserta pengibar bendera Merah Putih dihalaman Pendopo, Pacitan, saat upacara Detik-detik Proklamasi Kemerdekaan ke-79 Republik Indonesia. Putra asli Pacitan itu mengatakan bahwa gelaran upacara di kampung kelahirannya tak kalah dengan istana negara di Jakarta.
“Saya kira semua setuju, upacara hari ini berlangsung dengan baik, membanggakan. Tidak kalah dengan upacara di Istana Negara, Jakarta,” katanya didepan seluruh peserta upacara, Sabtu (17/8)

Menurutnya, semua elemen mulai dari Paskibraka, korps musik, hingga tari-tarian dan musik yang disuguhkan. SBY berulangkali mengangkat jempolnya. Bukan tanpa alas an, sebagai tokoh militer, dirinya pernah mengemban tugas sebagai komandan upavara 17 Agustus di Istana Negara, tepatnya pada tahun 1944. 10 tahun kemudian, SBY menjadi inspektur upacara menyusul jabatan presiden yang diembannya.
“Kalau saya mengatakan bagus, ini bukan buatan. Jadi kalau saya bilang bagus, bagus betul,” tandasnya.
SBY hadir memboyong rekan sejawatnya dahulu saat bertugas di TNI. Momen ini sekaligus temu kangen dengan para alumni Akabri. Seperti diketahui, rekan SBY yang tergabung dalam Cadaka Dharma Puncak Tidar 1973 turut hadir ke Kota 1001 Gua untuk mengikuti upacara sekaligus menghadiri HUT perdana Museum dan Galeri SBY*ANI.

“Saya bangga para sahabat saya Cadaka Dharma. 30 tahun terlibat dalam upacara kenegaraan seperti ini. Darat, laut, udara, polisi. Mereka semua mengenang masa lalu kami. Senang kalau generasi muda seperti ini,” ungkapnya.
SBY pun menautkan harapan bahwa masa depan akan makin cerah. Bukan hanya Pacitan maupun Jawa Timur, namun juga Indonesia. “Sekali lagi terima kasih. Pertahankan dan terus kembangkan,” pesannya menutup sambutan singkat.
Usai upacara, SBY menyempatkan diri berfoto Bersama ratusan peserta upacara. Mulai dari kalangan PNS, TNI POLRI, pelajar dan mahasiswa. SBY duduk berjejer dengan Bupati Pacitan dan Forkompimda.(agn)