narasipacitan.com_Nota Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) tahun 2023 disampaikan bupati Pacitan dalam rapat paripurna di gedung DPRD (18/3). Bupati Pacitan, Indrata Nur Bayuaji menyampaikan pendapatan daerah pada APBD induk tahun lalu sebesar 1.7 miliar rupiah. Terdiri dari dana transfer dari pemerintah pusat sebesar 1.4 Triliun di tambah pendapatan asli daerah (PAD) sebesar 213 miliar rupiah.
“Total tercapai 108 persen dari target awal “ jelas Bupati kepada seluruh peserta sidang Paripurna.
Bupati mengamini masih perlunya kerja keras pemerintah daerah untuk mendongkrak pendapatan asli daerah. Terutama sektor startegis, seperti retribusi tempat rekreasi atau wisata. Untuk diketahui, tahun ini pendapatan daerah di proyeksikan sebesar 1.68 Triliun rupiah. Selain menggantungkan sumber daya anggaran lewat Dana Alokasi Umum (DAU) dari pemerintah pusat, pemkab Pacitan juga optimis meningkatkan PAD tahun ini. Dari 199 miliar target tahun lalu, menjadi Rp 209 miliar.
Sementara itu, soal ketergantungan pemerintah daerah terhadap dana transfer dari pemerintah pusat, Sekretaris Daerah (Sekda) Pacitan, Heru Wiwoho menyebut hal itu wajar. Bahkan ketika komposisi DAU menyentuh angka 84 persen dari total APBD. Heru tidak menampik bahwa komposisi PAD yang sedikit, membuktikan perlunya mendorong kemandirian daerah. Namun disisi lain, tingginya dana transfer juga merupakan keberhasilan komunikasi dan loby kepada pemerintah pusat.
“Itu terjadi disemua kabupaten/kota. Kalau komunikasi kita bagus, DAU juga besar” katanya.
Sementara itu, DPRD kabupaten Pacitan langsung membentuk panitia khusus pasca sidang penyampaian LKPJ oleh Bupati Pacitan. Pansus akan bertugas membedah perencanaan, realisasi dan pertanggungjawaban LKPJ tahun 2024, dengan mengundang Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait.
“Rapat pansus dimulai besok (selasa,red). Nanti hasilnya berupa rekomendasi DPRD terhadap LKPJ Bupati Pacitan tahun 2023”, kata Ronny Wahyono, Ketua DPRD Kabupaten Pacitan. (agn)
