narasipacitan.com_Abrasi disepanjang teluk Pacitan dan aliran Sungai grindulu kian menjadi. Setelah dihantam ombak besar ditambah luapan air dari sungai Grindulu membuat fasilitas umum di Pantai Pancer Door rusak. Sebagian pedagang yang berjualan disepanjang obyek wisata ini memilih hengkang, mengamankan seluruh perabotanya.
“Seluruh perabotan kami pindahkan,’’ katanya Edi Suryanto, salah satu pedagang di obyek wisata Pantai, Pancer Door.
Abrasi berlangsung parah selama 3 hari terakhir. Akibat anomali cuaca yang meningkatkan tinggi gelombang Pantai Selatan. Para pedagang enggan kembali membuka lapak, sebelum ombak melandai dan dirasa aman. Mereka memilih menjauhi pantai sambil berharap gelombang pasang segera berakhir.
‘’Harapanya segera diperbaiki atau dipasang pemecah gelombang (breakwater),’’ pintanya.
Dikutip dari laman BMKG, Gelombang tinggi 4-6 meter masih berpotensi muncul akibat Siklon Tropis 91S di selatan Jawa dan Bibit Siklon Tropis 94S di Laut Timor – tenggara NTT. Kondisi ini memberikan dampak signifikan berupa peningkatan kecepatan angin hingga mencapai 35 knot dan meningkatkan tinggi gelombang laut. Tidak hanya itu, fenomena Super New Moon atau fase Bulan Baru yang bersamaan dengan Perigee (jarak terdekat bulan ke bumi) memberikan dampak pada peningkatan ketinggian pasang air laut maksimum, sehingga berpotensi mengakibatkan terjadinya banjir pesisir (rob) di beberapa wilayah pesisir Indonesia.
“Potensi Tinggi Gelombang Periode 14 -18 Maret 2024 dengan ketinggian 4.0 – 6.0 m (Very Rough Sea) dapat terjadi di Samudra Hindia selatan Jawa Timur hingga NTB,” kata Guswanto, Deputi Bidang Meteorologi BMKG.
