narasipacitan.com_Ziarah kubur menjadi tradisi rutin menjelang datangnya bulan Ramadhan. Tapi, ada yang berbeda dengan tradisi ziarah yang dilakukan warga desa Wonoanti, kecamatan Tulakan. Ziarah kubur jelang puasa 1445 Hirjiah, tahun ini digelar secara masal. Ratusan warga tampak memadati Tempat Pemakaman Umum (TPU) KUD di dusun Bulih, Jum’at pagi (1/3), untuk memanjatkan do’a.
“Sudah menjadi kebiasaan kami warga desa, untuk mendoakan para leluhur kami yang sudah wafat, agar mendapatkan kemuliaan di alam Barzakh, ” kata kepala Dusun Pojok ,Tri Handoyo.
Ziarah masal sengaja dilakukan dengan menghadirkan kyai untuk memandu prosesi ziarah kubur. Dengan khusu’ warga membaca doa tahlil memohonkan ampun kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas segala dosa para ahli kubur yang mendahului mereka.
“Ya semoga dengan ziarah masal ini, doa-doa kami akan lebih di ijabah oleh Gusti Allah, ” Imbuhnya.
Selain memanjatkan do’1, para ahli waris juga membersihkan nisan leluhurnya, sebagai bentuk penghormatan. Momen ziarah kubur menjadi pengingat umat islam, bahwa kematian adalah takdir pasti, yang akan menjemput setiap manusia. Tradisi ini juga mengawali kesiapan umat islam khususnya di desa Wonoanti, untuk memasuki bulan Suci Ramadhan, agar semakin tekun beribadah.
Pewarta : Agung Prawoto
