narasipacitan.com_Ramalan gempa bumi megatrust yang disebut bakal terjadi di Pacitan, santer beredar di media sosial. Hal ini membuat masyarakat Pacitan resah. Konten yang kini ramai diperbincangkan publik adalah unggahan konten akun tiktok @arta.dirja. Postingan yang diunggah beberapa hari belakangan ini, menarasikan ramalan gempa bumi megatrust di barat daya Pacitan.
” Siap pantauan akhir barat daya Pacitan, magnitudo 9.3-9.5″, tulis akun tiktok tersebut dalam salah satu unggahan videonya.
Menanggapi hal ini, kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pacitan, Erwin Andriatmoko menegaskan bahwa ramalan tentang megatrust adalah hoax. Menurutnya, masyarakat harus cek dan ricek sebelum menyimpulkan informasi, apalagi seputar ancaman gempa bumi. Masyarakat harus berpedoman pada informasi dari lembaga resmi yang menangani penanggulangan bencana.
“Hal itu jangan percaya dahulu, tanyakan dahulu kepada yang berwenang BPBD atau BMKG, ” jelasnya.
Keresahan masyarakat, lanjut Erwin, sudah di respon oleh BMKG melalui surat edaran pers release. Bahwa benar, Indoensia sebagai wilayah yang aktif gempa bumi, memiliki potensi gempa yang dapat terjadi kapan saja dalam berbagai kekuatan. Namun, hingga kini belum ditemukan teknologi yang bisa memprediksi gempa bumi dengan akurat : waktu, tempat dan magnitudonya.
Berdasarkan kajian para ahli, bahwa zona megatrust selatan Jawa memiliki potensi gempa dengan magnitudo maksimal 8.8. Namun, kajian ini merupakan telaah potensi, bukan ramalan ataupun prediksi.
” Masyarakat tidak usah panik, informasi yang beredar itu tidak bisa dipertanggungjawabkan,” katanya.
Erwin berharap, siapapun untuk tidak menyebarkan informasi hoax, seputar ramalan gempa bumi. Jika hal itu dilakukan, pihaknya tak segan untuk melaporkan kepada pihak berwajib dengan tuduhan menyebarkan informasi palsu yang membuat kegaduhan masyarakat.
Pewarta : Agung Prawoto