narasipacitan.com_Pemerintah daerah terus menciptakan peluang kesempatan supaya mimpi memiliki infrastruktur bandara pengumpan terwujud. Salah satunya dengan memasukan wacana tersebut dalam Raperda tentang rencana tata ruang (RTW) Pacitan tahun 2023-2043, yang rampung dibahas oleh pemkab dan DPRD Pacitan. Digadang-gadang, bandara pengumpan dipacitan akan menjadi trigger majunya perekonomian di daerah selatan pulau jawa ini.
““Dan salah satu yang nanti akan kita cermati bagaimana pengusulan rencana bandara, itu juga harapan kita bisa dimasukkan RTRW, bagaimana pemda mewujudkan bandara di Pacitan,”terang ketua DPRD Kabupaten Pacitan Ronny Wahyono.
Selepas ini, pemerintah diharapkan terus mengumpulkan dukungan. Baik melobi pemerintah pusat maupun pemerintah provinsi. Mengingat, pembangunan bandara pengumpan membutuhkan kajian, biaya serta perizinan yang tidak mudah. DPRD kabupaten Pacitan optimis, wacana ini akan terealisasi.
“Kami berharap bisa diwujudkan bandara di Pacitan, karena menurut kami dengan adanya bandara tersebut dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat dari berbagai lini,”imbuhnya.
Untuk diketahui, secara hirarki bandara memiliki beberapa tipe. Dikutip dari laman website resmi Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementrian Perhubungan RI, bandar udara terbagi menjadi 2 kategori. Pertama bandara tipe pengumpul (hub) yakni bandar udara yang mempunyai cakupan pelayanan yang luas dari berbagai bandar udara yang melayani penumpang dan/atau kargo dalam jumlah besar dan mempengaruhi perkembangan ekonomi secara nasional atau berbagai provinsi.
Kedua adalah bandara tipe pengumpan (spoke), yakni bandar udara yang mempunyai cakupan pelayanan dan mempengaruhi perkembangan ekonomi lokal, bandar udara tujuan atau bandar udara penunjang dari bandar udara pengumpul, dan bandar udara yang berfungsi sebagai prasarana penunjang pelayanan kegiatan lokal.
