narasipacitan.com_DPRD Kabupaten Pacitan turut buka suara atas polemik acara lounching Pilkada yang akan digelar KPUD Pacitan. Ketua DPRD Pacitan Ronny Wahyono meminta KPU membuka diri, menanggapi aksi protes yang dilakukan Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI). Pihaknya menilai, agar kedua pihak menahan diri serta mencari jalan tengah.
Menurut dia, agar KPU membuka diri berembuk bersama mahasiswa yang merasa keberatan dengan dangdutan yang rencananya digelar pada 8 Juni nanti.
‘’Diajak bicara, jadi harapannya agar KPU mendengar aspirasi masyarakat,’’ katanya, Jumat (31/5).
Kepada mahasiswa, pihaknya menghimbau untuk mencegah aksi anarkisme dalam penyampaian aspirasi. Demonstrasi dibolehkan sebagai wujud kebebasan berpendapat, dengan catatan dilakukan dengan cara-cara yang beretika. Terkait acara lounching tersebut, pihaknya menilai bahwa itu merupakan kewenangan KPU sebagai penyelenggara pemilu. Namun, Pihaknya berharap, KPU juga tak mengabaikan aspirasi masyarakat.
‘’Tetapi kewenangan itu ada di KPU, tergantung KPU bagaimana cara menyikapinya,’’ ujarnya.
Diketahui, puluhan massa yang tergabung dalam GMNI menggelar aksi protes menolak rencana tersebut, Kamis (30/5). Aksi ini buntut dari rencana launching Pilkada Serentak 2024 yang akan digelar 8 Juni 2024 mendatang dengan menghadirkan artis dangdut papan atas. Pasalnya, acara tersebut yang diklaim akan menguras anggaran ratusan juta rupiah. Dalam aksi tersebut, mahasiswa sempat bersitegang dengan aparat.