narasipacitan.com_Berita kurang sedap mengotori pariwsata Pacitan. Adalah curhatan seorang seorang wisatawan lokal yang diusir saat berkemah di Pantai Pancer Door, Pacitan. Kejadian tak mengenakkan itu diunggah Fahrudin Hariadi melalui grup Facebook info@pacitan. Pengusiran itu terjadi Jumat (10/5) pagi. Seorang pedagang mengusirnya saat dia dan keluarga bersantai di pantai.
“Tempat Wisata Pancer Door Pacitan tidak ramah ke wisata Boss. Omahku padahal Barean konoo padahal isuk2 wes diusir karo komplyang karo bakule,’’ begitu tulis Fahrudin di akun Facebook-nya.
Fahrudin sempat bingung dan menanyakan alasan pedagang yang tidak memperbolehkan dia bersantai di lokasi pantai tersebut. “po tempat iku termasuk disewa juga? Kan sudah disiapkan lahan buat pelanggan didepan warungnya,’’ sambung Fahrudin dalam tulisannya.
Mengetahui polemik itu, DPRD Pacitan pun angkat bicara. Ditemui selepas sidang Paripurna, ketua DPRD Pacitan Ronny Wahyono meminta adanya ketegasan terhadap pengelolaan wisata. Termasuk hak dan kewajiban para pedagang yang mengais rezeki dikawasan wisata. Terlebih, pemerintah daerah menggratiskan tiket masuk pengunjung, yang biasanya 5000/orang.
“Sosialisasi kepada pedagang perlu dilakukan,agar paham apa hak dan kewajibanya, termasuk batasan-batasan yang perlu di taai.” Katanya,
Menurutnya, semua pihak termasuk pedagang di obyek wisata, harus mendukung kenyamanan wisatawan. Jangan sampai, mereka kapok berkunjung gegara sikap pelaku obyek wisata yang kurang tepat. Keberadaan wisatawan penting untuk keberlangsungan ekosistem ekonomi pariwisata, termasuk sumbangan Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang berkontribusi terhadap pembangunan daerah.
“Kami harap semua pihak perlu menyadari pentingnya menjaga kenyamanan pengunjung. Dinas terkait kami harap memberikan pendampingan kepada setiap pelaku usaha pariwisata”pungkasnya.