narasipacitan.com_Peristiwa memilukan terjadi di kecamatan Arjosari. Hari ini, (7/3) dua orang warga nekat menghakhiri hidupnya dengan cara gantung diri. Pertama, seorang prempuan bernama ERN (44) warga Desa Gembong, nekat mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri pada seutas kain jarik yang digantung pada ranting pohon kelengkeng. Peristiwa terjadi sekitar pukul 05.30. Kala itu, FD,putra korban, mendapati ibunya tidak di tempat tidur. Kemudian ia berniat menyeduh teh ke dapur, namun malah menemukan selembar kertas yang berisi tulisan wasiat. Ketika membuka pintu dapur, FD melihat Ibunya sudah dalam keadaan menggantung diri.
” Putra korban lalu berteriak manggil ayahnya. Kemudian mereka menurunkan korban,” Kata Kepala Dusun setempat, M. Janki Dausat.
Korban duduga nekat bunuh diri lantaran putus asa dengan penyakit insomnia yang diderita sejak tiga tahun lalu tak kunjung sembuh. Dugaan itu didapatkan dari selembar kertas yang di duga ditulis oleh korban, sebelum nekat mengakhiri hidupnya.
Korban kedua adalah seorang laki-laki bernama MHD (52), warga Desa Jatimalang, Kecamatan Arjosari. Sekitar pukul 6.30, jasad korban ditemukan oleh tetangganya, yang melintas didekat rumah korban. Saksi mata, sempat mengira korban yang memanjat pohon Nangka itu, hendak mencari pakan kambing.
“Ngramban kang,” Sapa Saksi mata.
Namun betapa kagetnya saksi mata, kala mendapati korban ternyata menggantung pada ranting pohon nangka dengan leher terikat kain jarik. Kepolisian sektor Arjosari yang turun ke TKP, mengevakuasi jasad korban bersama warga sekitar. Hasil penyelidikan sementara, tidak ditemukan tanda-tanda luka pada tubuh korban.
Peristiwa miris ini mesti menjadi pelajaran bagi setiap orang. Faktor dukungan kelurga, keyakinan akan pertolongan Tuhan, begitu penting agar siapapun yang tengah dirundung ujian hidup, tidak berakhir dengan bunuh diri.