NARASIPACITAN.COM_Tamat sudah riwayat Perusahaan Daerah Aneka Usaha. Ini setelah Pemkab dan DPRD menyepakati pembubaran usaha plat merah itu, dalam rapat paripurna dengan agenda pembubaran Perusda, Jum’at (20/11). Keputusan tersebut diambil lantaran PD Aneka Usaha dinilai tidak pernah untung, bahkan selalu merugikan APBD Pacitan. Selain itu, pembubaran Perusda merupakan tindak lanjut rekomendasi Badan Pemeriksa Keuangan(BPK).
PD Aneka Usaha awalnya didirkan pada 2008 dengan modal dasar Rp 2 miliar. Itu berasal dari suntikan modal yang diglontorkan dari APBD Pacitan. Dengan harapaan kala itu, Perusda bisa menjadi unit bisnis daerah yang bisa menyerap tenaga kerja, serta menyumbang Pendapatan Asli Daerah (PAD). Namun sekian lama beroperasi, Perusda yang mengelola bisnis diantaranya air isi ulang, justru merugi. Belakangan, Perusda juga tersandung kasus hukum.
Ketua DPRD Kabupaten Pacitan membeberkan, tidak ada yang salah dengan misi pemerintah daerah untuk mendongkrak PAD dan menyerap tenaga kerja lewat PD Aneka Usaha. Namun, pihaknya menyoroti terkait pengelolaan Perusda yang tak terencana dengan matang. Akibatnya, daerah dibuat merugi dengan kebangkrutan PD Aneka Usaha.
‘’Pemkab harus lebih hati-hati ke depan,’’ kata Ketua DPRD Pacitan Ronny Wahyono mewanti-wanti.
Menurut dia, pengalaman getir ini patut menjadi pembelajaran bersama. Mengingat PD bertujuan meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD).
‘’Sah dibubarkan. Ke depan perlu masukan saran dari masyarakat terkait pembentukan PD baru,’’ kata Ronny usai rapat paripurna penetapan Perda Pembubaran Perusda Aneka Usaha
Sekretaris Daerah (Sekda) Pacitan Heru Wiwoho menambahkan, seluruh aset PD yang tersisa akan dikembalikan ke pemkab. Terkait pembentukan PD baru, pemkab masih akan mengkaji ulang serta melihat perkembangan.
‘’Sementara kami cut dulu, nanti kita kaji kalau ingin membuat PD yang baru. Perlu beberapa evaluasi dari pengalaman ini, perlu penyempurnaan lagi’’ katanya.
