Berita  

60 Ribu Sapi Terancam Virus Mematikan, DPRD Minta Pemerintah Tak Sepelekan Wabah PMK

Semakin Parah : Kecamatan Pacitan menjadi wilayah dengan suspect PMK terbanyak.

narasipacitan.com_Penyakit kuku dan mulut mulai merebak diawal tahun 2025. Belasan ekor sapi milik peternak lokal mati, akibat penyakit yang muncul setelah beberapa bulan zero case. Berdasarkan data Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Pacitan per 2 Januari 2025, sebanyak 156 ekor sapi di 17 desa/kelurahan dan 6 kecamatan terindikasi suspect PMK.Komisi II, DPRD Pacitan meminta pemerintah tak menyepelekan wabah ini, karena sangat mengancam perekonomian Pacitan, khususnya peternak.

“ Kami menyayangkan kalau sampai penanganan wabah in terlambat, vaksin harus segera disediakan,” kata Rudi Handoko, Ketua Komisi II DPRD Pacitan saat meninjau peternakan sapi di pesisir Pancer Door bersama dokter hewan setempat, Selasa pagi (7/11)

Komisi II sudah memanggil Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DKPP) terkait wabah ini. Ia meminta segera dilakukan langkah cepat, untuk memutus penyebaran virus PMK. Pasalnya, populasi sapi di Pacitan mencapai lebih dari 60 ribu ekor. Jika tak tertangani dengan benar, ekonomi masyarakat yang jadi taruhan. Terkait sapi peternak yang mati akibat PMK, komisi II merekomendasikan adanya insentif atau ganti rugi dari pemerintah. Ini sekaligus agar peternak tidak menyembelih sendiri, dan menjual ternak terjangkit virus kepasaran yang berakibat memperparah penyebaran wabah.

“ Kami mendorong juga edukasi dan sosialisasi kepada peternak.” Lanjutnya.

PMK diketahui tak hanya mewabah di Pacitan, melainkan daerah lain seperti Ponorogo, Magetan hingga sejumlah kabupaten di Jawa Tengah. Komisi II meminta adanya pengetatan jalur keluar masuk ternak, guna mencegah penularan wabah PMK ke wilayah Pacitan. Disisi lain, dinas di daerah harus meminta bantuan kepada pemerintah propinsi dan kementerian terkait wabah masal ini.

“ Kalau menutup pasar ternak memang jadi dilema, disatu sisi bisa menghambat penularan, tapi disisi lain ekonomi masyarakat yang terganggu” pungkasnya.

Komisi II menyayangkan virus PMK kembali terulang diawal tahun 2025. Untuk itu perlu segera dilaksanakan evaluasi penanganan oleh dinas terkait.Terutama. menyediakan vaksin sesuai kebutuhan.(agn)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *