narasipacitan.com_Para pengusaha disektor pariwisata mengaku belum kecipratan dampak ekonomi dari gelaran event Festival Rontek Pacitan (FRP) tahun 2024. Salah satunya jasa perhotelan yang tak mengalami kenaikan signifikan jumlah tamu, sejak gelaran FRP berlangsung selama 3 hari beruntun. Catatan Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Pacitan, okupansi tidak ada peningkatan signifikan sejak pentas kesenian yang masuk dalam Kharisma Event Nasional (KEN) itu digelar.
‘’Dampaknya tidak seberapa,’’ kata Suhendi, salah seorang manajer hotel di Pacitan.
Pihaknya mengatakan, tingkat okupansi hotel masih dibawah 50 persen. Angka ini jauh jika dibandingkan dengan kunjungan Presiden RI Ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ke Pacitan yang rata-rata meningkatkan okupansi hingga 90 Persen. Dia menduga, wisatawan luar daerah memilih menonton melalui live streaming melalui kanal YouTube yang disediakan.
Terlebih saat ini hampir semua daerah sedang dilanda fenomena suhu dingin atau bedhidhing, tak terkecuali Pacitan.
‘’Jadi lebih memilih nonton dari rumah,’’ sambungnya.
Ketua PHRI Pacitan Chrismilia Natalia mengamini kondisi tersebut. Menurut dia, event yang menampilkan 800 seniman ini tidak memberikan dampak signifikan terhadap okupansi hotel.
Pun, masih kalah jika dibandingkan liburan sekolah lalu yang mencapai 60-70 persen. Sehingga FRP belum berdampak langsung pada kunjungan wisatawan luar daerah ke Kota 1001 Gua. ’Tidak berdampak signifikan, yang menginap hanya tamu undangan,’’ ujarnya.
Terpisah Bupati Pacitan Indrata Nur Bayuaji mengapresiasi sekaligus mengkritisi pelaksanaan FRP 2024 ini.
Menurut dia, karena berulang kali ada perubahan jadwal, membuat 15 peserta dari luar daerah gagal tampil.
Pasalnya para peserta tersebut harus mensinkronkan dengan jadwal yang baru.
‘’Mungkin tahun depan bisa lebih matang persiapannya, juga lebih banyak pesertanya agar memberikan warna baru pada kesenian ronthek Pacitan,’’ pintanya.