Berita  

DPRD Dorong Pemkab Bangkitkan Museum Geopark di Pancer Door

TRIYANI : “Mungkin koleksi didalam museum perlu diperbaharui. Selain itu mungkin bisa memanfaatkan teknologi digital agar pengunjung mendapatkan pengalaman yang berbeda ketika berkunjung kesini,”

114narasipacitan.com_Museum etalase Geopark dikawasan wisata Pancer Door sepi pengunjung. Saking sepinya, obyek wisata edukasi tersebut terkesan kosong tak berpenghuni dan terbengkalai. Anggota komisi III DPRD Kabupaten Pacitan Triyani menilai, obyek wisata tersebut kurang mendapatkan perhatian dari pemerintah daerah. Ia berharap, etalase geopark yang menjadi identitas geosite Gunung Sewu tersebut di bangkitkan.

“Kami harap ada penataan ulang, bagaimana agar etalase geopark ini bisa menjadi salah satu obyek edukasi masyarakat yang ramai pengunjung,” usulnya.

Komisi III mencoba turun langsung untuk meninjau kondisi obyek wisata geopark di Pancer Door. Untuk membangkitkan etalase geopark tersebut, pemkab Pacitan harus berinovasi. Menyusun formula untuk meningkatkan kunjungan masyarakat ke obyek wisata tersebut.

“Mungkin koleksi didalam museum perlu diperbaharui. Selain itu mungkin bisa memanfaatkan teknologi digital agar pengunjung mendapatkan pengalaman yang berbeda ketika berkunjung kesini,” tandasnya.

Triyani tak ingin, Etalase Geopark yang sudah menelan anggaran pembangunan hingga milyaran rupiah mubadzir. Pihaknya mendorong dinas pariwisata pemuda dan olahraga Pacitan untuk segera menata ulang obyek tersebut. Terlebih, pemkab Pacitan resmi menghapus tiket masuk kawasan wisata Pancer Door usai diundangkanya peraturan daerah tentang pajak dan retribusi.

“Penghapusan tiket ini menjadi kesempatan pula untuk membangkitkan Etalase Geopark. Karena kami yakin pengunjung ke Pancer Door akan semakin meningkat,” pungkasnya.

Dikutip dari berbagai sumber, museum yang terletak di Kawasan wisata Pantai Pancer Door ini dibangun tahun 2012. keberadaan Etalase Geopark Gunung Sewu ini digadang akan menjadi destinasi wisata edukasi mengenai sejarah geosite Gunung Sewu di Pacitan. Fasilitas seluas 600 meter persegi itu dibangun dengan anggaran  6 miliar, dengan rincian gedung dibangun dengan dana Rp2,4 miliar dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, lalu untuk obyek isian etalase tersebut senilai Rp 3,6 miliar dari Kementerian ESDM.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *